Halaman

Sabtu, 10 Desember 2011

Kebebasan beragama dalam Islam


Indonesia adalah Negara yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam, sejak berabad-abad umat islam di Indonesia sudah ada, sejak datang para pedagang dari negeri timur hingga masa dakwah para wali songo pada zaman kerajaan dan berlanjut pada masa penjajahan, agama Islam seakan sudah tertanam lekat pada sejarah bangsa Indonesia .

Pada zaman modern, agama Islam di Indonesia masih terus berkembang dan keberagaman pemahaman yang datang dari luar pun mulai tampak jelas, dan tak jarang terjadi perselisihan diantara pemahaman tersebut baik dalam masalah Ushuliyah maupun furuiyah, sehingga tidak jarang kaum awam merasa bingung atas perselisihan tersebut.

Bagi sebagian orang Islam terlihat seperti agama yang menakutkan, anarkis, dipenuhi perintah-perintah kejam, ingin menang sendiri dan tidak menghormati agama lain. Tapi disebagian orang lagi Islam terlihat sebagai agama yang adil, lemah lembut sangat toleran dan beradab. Salah satu contohnya  pandangan agama Islam terhadap kaum beragama lain, tidak bisa dipungkiri kalau memang sebagian dari umat Islam ada yang sangat membenci umat beragama lain, bahkan seakan mereka ingin selalu menghunuskan pedang kehadapan mereka dan mengatakannya sebagai jihad. Apakah benar agama Islam  memusuhi kepercayaan lain?


Syaikh Yusuf Al-Qordhowi salah satu ulama yang masyhur di timur tengah pernah menulis dalam bukunya yang berjudul Al-hurriyah Ad-dinniyah wa At-ta’adudiyah fi Nadhoril Al-Islam bahwa agama Islam adalah agama yang sangat toleran dan menghormati kepercayaan lain, walaupun itu tidak berarti seorang muslim mengakui kebenaran agama selain Islam.

Agama Islam bukanlah agama pedang seperti yang dikatakan para orientalis tentang Islam, memang benar pada awal masa penyebaran agama Islam terjadi banyak peperangan, tetapi itu semua bukanlah sebuah pemaksaan atau penyerangan terhadap penganut kepercayaan lain, akan tetapi itu tidak lebih bertahan atau membalas serangan kaum musyrikin yang dzalim dan memusuhi kaum muslimin, Allah SWT. berfirman :
أذن للذين يقاتلون بأنهم ظلموا (الحج).
Telah diberi izin (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. (Al-Hajj ayat: 39).

Dan juga agama Islam mengajarkan umatnya untuk berdakwah dengan hikmah perkataan yang baik serta bedialog secara lemah lembut, dan tidak memaksa, semua ini akan menjadikan orang yang diajak mengikuti ajakan agama dengan hati tulus dan damai bukan karena terpaksa atau karena ketakutan.
Allah SWT. berfirman:
ولو شاء ربك لأمن من في الأرض جميعا أفأنت تكره الناس حتى يكون مؤمنين (يونس 99 )
Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang dimuka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya? (QS: Yunus 99).

Tugas kita sebagai umat Islam adalah mengajak umat lain ke jalan yang benar dengan lembut, adapun keputusannya adalah ditangan mereka, karena itu bukan tugas kita, dan apa yang terjadi nanti adalah tanggung jawab mereka sendiri, jadi janganlah kita memusuhi mereka apabila mereka menolak ajakan kita kecuali apabila mereka memusuhi barulah kita boleh untuk membalasnya.

Dalam bukunya syeikh Yusuf Al-Qordhowi menjelaskan sejauh mana toleransi agama Islam terhadap kepercayaan lain sebagai berikut:
1- kebebasan memilih kepercayaan
Sepeti yang telah dijelaskan diatas bahwa agama Islam tidak memaksa orang untuk menganut agama Islam, dan menghormati agama lain, dengan jelas agama Islam melarang umatnya mengejek dan menghina agama lain Allah SWT. berfirman:
ولا تسبوا الذين يدعون من دون الله فيسبوا الله عدوا بغير علم
Dan janganlah kalian menghina orang-orang yang menyembah selain Allah, (karena) mereka akan (membalas) menghina Allah padahal mereka tidak mengetahui apa-apa.
2-kebebasan beribadah
Agama Islam juga memberi kebebasan bagi umat lain menegakan ibadahnya sebagaimana kita tidak ingin ibadah kita dilarang dan diganggu umat lain, kebebasan seperti ini bukan berarti kita membenarkan ibadah mereka dalam kepercayaan kita, melainkan kita bertoleran dan menghormati mereka sesama umat beragama dan manusia.
3-kebebasan melaksanakan kewajiban agama
Dalam ajaran Islam tidak pernah memerintahkan seorang muslim untuk menarik salib dari leher seorang pendeta Kristen, akan tetapi mempersilahkan bagi umat lain mengerjakan apa yang menurut kepercayaan mereka wajib. Tidak seperti di sebagian negara eropa yang melarang wanita muslimah berjilbab menutup aurat padahal itu hala yang sangat wajib dalam agama Islam dengan alasan itu adalah symbol keagamaan yang bisa memecah belah kesatuan masyarakat, inikah kebebasan yang selalu mereka junjung tinggi?
4-kebebasan menjauhi larangan agama dan mengerjakan sesuatu yang halal bagi mereka walaupun dalam Islam hal tersebut haram
Sebagaimana agama Islam mempersilahkan umat lain mengerjakan apa yang menurut mereka wajib, maka Islam juga memberi kebebasan kepada mereka menjauhi apa yang menurut mereka terlarang, juga agama Islam memberi kebebasa kepada selain umatnya melakukan hal yang bagi mereka halal selama tidak mengganggu dan membahayakan kaum muslim.

Penjelasan diatas bukan berarti agama Islam memberi kebebasan tanpa ada batasnya, atau bahkan memberi kebebasan mencampur aduk antar kepercayaan, Islam memberi kebebasan selama tidak melewati batas, seperti  sebagian kalangan yang dengan dalih kebebasan mereka bebas memahami teks agama sesuai pemahaman mereka dari nol tanpa mengetahui perangkat-perangkat yang telah di bentuk oleh para ulama’ selama berabad-abad, atau mereka yang berpahaman bahwa memeluk agama apapun itu sama dan dianggap sesuai syariah seperti pendapat yang menyatakan bahwa wanita muslimah boleh menikahi lelaki non muslim, padahal dengan jelas itu dilarang dalam agama Islam.

Dengan sedikit bahasan diatas semoga bisa menjadikan kita sebagai seorang muslim yang lembut berdakwah karena kasih sayang bukan karena kebencian dan rasa permusuhan, karena Islam adalah agama yang penuh kasih sayang dah rahmat. Wallahua’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar